Thursday, November 6, 2014

Wanita Karier



Pengertian Karier
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pertama, karier adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, dan jabatan. Kedua, karier adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Berkarier adalah bekerja untuk mengembangkan karir (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2013)
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Wanita adalah perempuan dewasa. (KBBI, 2013)

Macam-macam Wanita Karier
     Wanita karier dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (a) wanita karier yang perlu berpenampilan menarik atau tidak, dalam kenyataannya ada wanita yang memang perlu tampil dengan pakaian indah, baik, dan menarik. Dengan berpenampilan menarik, ia dapat menjalin relasi yang banyak dan meningkatkan kariernya, seperti misalnya wanita yang menjadi pimpinan dalam perusahaan. Contoh lain dari wanita yang mengandalkan penampilannya adalah penari, penyanyi, dan peragawati; (b) wanita yang berhubungan langsung dengan orang lain atau tidak. Ada wanita yang perlu berhubungan langsung dengan orang lain untuk meningkatkan dan mengembangkan kariernya, contohnya adalah dosen dan dokter. Sementara ada pula wanita yang tidak perlu berhubungan langsung dengan orang lain seperti penulis buku, desainer, dan pelukis; dan (c) wanita karier yang membina kariernya di dalam rumah atau dalam ruangan tertentu, wanita yang dapat membina kariernya di dalam rumah atau dalam ruangan tertentu, contohnya adalah accounting freelance (Munandar, 2001).

Syarat-syarat Menjadi Wanita Karier
     Syarat-syarat menjadi wanita karier, adalah: (a) memiliki kesiapan mental, memiliki wawasan yang memadai tentang bidang yang digelutinya beserta kaitannya dengan aspek-aspek lain dan keberanian memikul tanggung jawab serta tidak bergantung pada orang lain; (b) memiliki kesiapan jasmani, memiliki kesehatan jasmani serta stamina yang memadai untuk menekuni bidang pekerjaan tertentu; (c) memiliki kesiapan sosial, seperti wanita karir harus mampu mengembangkan keharmonisan hubungan antara karier dan kegiatan rumah tangga, menumbuhkan saling pengertian dengan keluarga dekat dan tetangga, menjaga martabat diri sehingga terhindar dari gosip dan fitnah, dan (4) kemampuan beradaptasi; (d) memiliki kemampuan untuk selalu meningkatkan prestasi kerja demi kelangsungan karier di masa depan; (e) menggunakan peluang dan kesempatan dengan baik; dan (f) mempunyai pendamping yang mendukung dengan gagasan baru (“Tinjauan Umum Tentang Wanita Karir,” 2014).

Kehidupan Karier
     Versi wanita yang lajang. Salah satu keuntungan berkarier ketika masih lajang adalah penghasilan bisa dinikmati sendiri. Banyak alasan yang melatarbelakangi seorang lajang berkarier, di antaranya adalah sebagai berikut (a) mengaplikasikan kemampuan, (b) kemandirian finansial, (c) mencari pengalaman dan networking, dan (d) belajar hal baru (Satyawati dan Rakhmawati, 2012).
     Versi wanita yang sudah menikah. Alasan yang melatar belakangi seorang wanita yang sudah menikah berkarier adalah (a) kebutuhan hidup yang cukup besar, (b) jenjang karier yang gemilang, dan (c) keyakinan bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan (Satyawati dan Rakhmawati, 2012).

Dampak Menjadi Wanita Karier
     Dampak positif. Dampak positif menjadi wanita karier adalah (a) mendapatkan tambahan uang, (b) memiliki tempat untuk dituju setiap hari, (c) dapat mengembangkan ketrampilan, (d) memiliki jalinan persahabatan dengan kolega-kolega, (e) tidak berkegantungan dengan orang lain, dan (f) dapat menjadi model ibu yang memiliki peran ganda bagi anak-anak (Wikarta, 2005).
    Dampak negatif. Dampak negatif adanya wanita karier adalah (a) pendidikan dan pembinaan anak akan dapat terganggu, (b) kemungkinan adanya persoalan dengan suami, (c) kemungkinan terjadinya kerusakan dalam rumah tangga, (d) banyak pria yang menganggur karena semakin banyak posisi pria yang tergantikan oleh wanita, (e) wanita karier yang kurang mempedulikan segi normsaatif dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, dan (f) dapat menimbulkan budaya “nyeleneh” (Yanggo, 2001).

Kesimpulan
     Menjadi wanita karier sebetulnya adalah hal yang baik karena dengan menjadi wanita karier kita tidak menjadi wanita yang berkegantungan dengan orang lain. Namun, seharusnya seorang wanita karier juga harus menyadari kodratnya sebagai wanita. Wanita karier harus lebih siap dengan peran gandanya sebagai pekerja dan sebagai ibu/istri di dalam keluarga. Solusi yang dapat diambil untuk masalah para wanita karier adalah dapat membagi waktu dengan seimbang antara pekerjaan dan keluarga dengan cara meningkatkan komunikasi dengan pasangan hidup dan keluarga serta harus tetap menjadi pendengar dan teman bagi anak-anaknya.


Daftar Pustaka
Media Pustaka Phoenix. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ke-7). Jakarta: Penulis.
Munandar, S. C. U. (2001). Wanita karir tantangan dan peluang: Wanita dalam masyarakat Indonesia, akses, pemberdayaan, dan kesempatan. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.
Satyawati, I. F., dan Rakhmawati, A. (2012). Keseimbangan hidup perempuan. Jogjakarta: Stiletto Book.
Tinjauan umum tentang wanita karir. (2014, 6 November). Diunduh dari http://digilib.uin-suka.ac.id/3551/2/BAB%20II,%20III,%20IV.pdf.
Wikarta, L. S. (2005). Working women: Kiat jitu mengatasi permasalahan diri, keluarga, dan pekerjaan bagi wanita karir. Yogyakarta: Quills Book Publisher.
Yanggo, H. T. (2001). Fiqih perempuan kontemporer. Yogyakarta: Almawar.