Etimologis : Ex = keluar , sistensia (sistere)=berdiri , jadi manusia berkesistensi adalah manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya .
Eksistensi menurut segi isi adalah gaya berfilsafat .
Perbedaan pandangan menyebabkan sulitnya menyatukan pengertian eksistensi .
Tokoh-tokoh
Kierkegaard
Edmund Husserl
Martin Heidegger
Gabriel Marcel
Jean Paul Sartre
Ciri-ciri Eksistensialisme
Motif pokok adalah eksistensi , cara manusia berada .
Bereksistensi berarti membuat , menjadi , dan merencanakan .
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya . Dalam , fungsi menentukan perbuatan , jiwa berhubungan dengan kehendak bebas , karena jiwalah manusia bebas . Kebebasan itu mendasar dan merupakan hal penting dalam humanisme .
Arti Kebebasan
Pengertian Umum : Tidak ada paksaan , tidak ada hambatan , tidak ada halangan dan tidak ada aturan dalam melakukan sesuatu hal . (Bukan kebebasan eksistensial)
Pengertian Khusus : Penyempurnaan diri , kesanggupan memilih dan memutuskan , dan kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan .
Jenis-jenis Kebebasan
Kebebasan Horizontal : berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan , bersifat spontan , semata pertimbangan intelektual .
Kebebasan Vertikal : berkaitan dengan pilihan moral , pertimbangan tujuan , dan tingkatan nilai .
Kebebasan Eksistensial : Kebebasan positif yang menjadi lambang martabat manusia .
Kebebasan Sosial : Terkait dengan orang lain .
Nilai Humanistik dalam Kebebasan Eksistensial
Melibatkan pertimbangan
Mengedepankan nilai kebaikan
Menghidupkan otonomi
Menyertakan tanggung jawab
Pembatasan Kebebasan Sosial
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik , psikis , dan normatif . Alasannya karena :
Menyertakan pengertian
Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahluk sosial
Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
Zaman Yunani : Adanya pandangan bahwa semua hal diatur oleh nasib , manusia adalah bagian dari alam , dan manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis . Ketiganya adalah alasan mengapa filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan tentang kebebasan .
Zaman abad Pertengahan : Masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik .
Zaman Modern : Perspektif teosentifk digantikan dengan perspektif antroposentik .
Era Kontemporer : Kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial .
Kebebasan dalam pemikiran bangsa Timur cenderung dilihat dari egoistik dan rasa cemas untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri .
Pandangan Determinisme
Determinisme adalah aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia . Setiap , peristiwa termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya .
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik : (1) Determisnistik fisik-biologis , (2)Deterministik Psikologis , (3) Deterministik sosial , (4) Determinstik teologis .
Kelemahan Deteminisme
Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia .
Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya .
Menafikan adanya tanggung jawab .
Kebebasan Menurut Saya Pribadi
Kebebasan menurut saya pribadi adalah rasa bebas untuk memilih dan menentukan apa yang kita mau dengan tetap melihat batasan atau norma yang berlaku . Misalnya , bebas untuk memilih agama , bebas untuk mendapatkan kehidupan yang layak , bebas untuk memiliki pendidikan yang tinggi , bebas untuk mendapatkan pekerjaan , bebas untuk merasa aman dan nyaman , dan bebas untuk memilih orang yang pantas untuk dicntai /yg ini abaikan/ .
Cek rasa afektif kalian dengan melihat video ini :)
Pengertian Afektif
Afektif adalah rasa takut atau cinta yang mempengaruhi keadaan , perasaan , dan emosi . Mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan . ( KBBI )
Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif . Warna afektif bisa kuat , sedang , ataupun lemah .
Pengaruh dari warna afektif dapat membuat perasaan yang lebih mendalam , perasaan itulah yang disebut dengan Emosi .
Kekayaan dan Kompleksitas Afektifitas Manusia
Afektifitas adalah sesuatu yang membedakan Manusia dengan tumbuhan .
Afektifitaslah yang membuat manusia 'berada' di dunia ini . Afektifitaslah yang mendorong untuk mencintai , mengabdi , dan menjadi kreatif .
Afektifitas termasuk kegiatan yang kompleks .
Seluruh kehidupan afektif berputar pada dua kutub yang bertentangan satu sama lain . Mengarah pada obyek karena menyukainya atau berpaling karena menganggapnya buruk .
Cinta : Buah dari afektifitas positif , Benci : buah dari afektifitas negatif
Cinta Utilitaris : Cinta karena objek dapat memberikan manfaat kepadanya .
Hasrat-Hasrat Jiwa : Keadaan afektif yang berbeda-beda menurut subjek menguasai objek .
Yang Bukan Perbuatan Afektif
Kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja , tapi juga menyangkut hal-hal yang spiritual.
Yang Merupakan Perbuatan Afektif
Seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya .
Kondisi Afektifitas Manusia
Agar memiliki afektifitas , perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek .
Kesenangan : Perasaan yang dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik .
Catatan tentang Cinta akan Diri , Sesama , dan Tuhan
Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme , maka tidak baik . Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
Egoisme adalah perbuatan menolak setiap perhatian otentik pada orang lain .Orang yang egois hanya mengambil untung dari apa saja .
Semakin kita mendekati sesama , maka semakin kita mendekati Tuhan .
Cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan .