Pengertian Karier
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pertama, karier adalah perkembangan dan
kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, dan jabatan. Kedua, karier adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.
Berkarier adalah bekerja untuk mengembangkan karir (Kamus Besar Bahasa
Indonesia [KBBI], 2013)
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Wanita adalah perempuan dewasa. (KBBI, 2013)
Macam-macam Wanita Karier
Wanita karier dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu: (a) wanita karier yang perlu berpenampilan menarik atau tidak, dalam kenyataannya ada wanita yang memang perlu tampil
dengan pakaian indah, baik, dan menarik. Dengan berpenampilan menarik, ia dapat
menjalin relasi yang banyak dan meningkatkan kariernya, seperti misalnya wanita
yang menjadi pimpinan dalam perusahaan. Contoh lain dari wanita yang
mengandalkan penampilannya adalah penari, penyanyi, dan peragawati; (b) wanita
yang berhubungan langsung dengan orang lain atau tidak. Ada wanita yang perlu berhubungan langsung dengan orang lain untuk
meningkatkan dan mengembangkan kariernya, contohnya adalah dosen dan dokter.
Sementara ada pula wanita yang tidak perlu berhubungan langsung dengan orang
lain seperti penulis buku, desainer, dan pelukis; dan (c) wanita karier yang
membina kariernya di dalam rumah atau dalam ruangan tertentu, wanita yang dapat
membina kariernya di dalam rumah atau dalam ruangan tertentu, contohnya adalah accounting freelance (Munandar, 2001).
Syarat-syarat Menjadi Wanita Karier
Syarat-syarat menjadi wanita karier,
adalah: (a) memiliki kesiapan mental, memiliki wawasan yang memadai tentang
bidang yang digelutinya beserta kaitannya dengan aspek-aspek lain dan
keberanian memikul tanggung jawab serta tidak bergantung pada orang lain; (b) memiliki
kesiapan jasmani, memiliki kesehatan jasmani serta stamina yang memadai untuk
menekuni bidang pekerjaan tertentu; (c) memiliki kesiapan sosial, seperti wanita karir harus mampu mengembangkan
keharmonisan hubungan antara karier dan kegiatan rumah tangga, menumbuhkan
saling pengertian dengan keluarga dekat dan tetangga, menjaga martabat diri
sehingga terhindar dari gosip dan fitnah, dan (4) kemampuan beradaptasi; (d) memiliki
kemampuan untuk selalu meningkatkan prestasi kerja demi kelangsungan karier di
masa depan; (e) menggunakan peluang dan kesempatan dengan baik; dan (f) mempunyai
pendamping yang mendukung dengan gagasan baru (“Tinjauan Umum Tentang Wanita
Karir,” 2014).
Kehidupan Karier
Versi wanita
yang lajang. Salah satu
keuntungan berkarier ketika masih lajang adalah penghasilan bisa dinikmati
sendiri. Banyak alasan yang melatarbelakangi seorang lajang berkarier, di
antaranya adalah sebagai berikut (a) mengaplikasikan kemampuan, (b) kemandirian
finansial, (c) mencari pengalaman dan networking, dan (d) belajar hal baru
(Satyawati dan Rakhmawati, 2012).
Versi
wanita yang sudah menikah. Alasan yang melatar belakangi seorang wanita
yang sudah menikah berkarier adalah (a) kebutuhan hidup yang cukup besar, (b)
jenjang karier yang gemilang, dan (c) keyakinan bisa membagi waktu antara
keluarga dan pekerjaan (Satyawati dan Rakhmawati, 2012).
Dampak Menjadi Wanita Karier
Dampak
positif. Dampak positif menjadi wanita karier
adalah (a) mendapatkan tambahan uang, (b) memiliki tempat untuk dituju setiap
hari, (c) dapat mengembangkan ketrampilan, (d) memiliki jalinan persahabatan
dengan kolega-kolega, (e) tidak berkegantungan dengan orang lain, dan (f) dapat
menjadi model ibu yang memiliki peran ganda bagi anak-anak (Wikarta, 2005).
Dampak
negatif. Dampak negatif adanya wanita karier adalah (a) pendidikan dan
pembinaan anak akan dapat terganggu, (b) kemungkinan adanya persoalan dengan
suami, (c) kemungkinan terjadinya kerusakan dalam rumah tangga, (d) banyak pria
yang menganggur karena semakin banyak posisi pria yang tergantikan oleh wanita,
(e) wanita karier yang kurang mempedulikan segi normsaatif dapat menimbulkan
dampak negatif bagi masyarakat, dan (f) dapat menimbulkan budaya “nyeleneh”
(Yanggo, 2001).
Kesimpulan
Menjadi
wanita karier sebetulnya adalah hal yang baik karena dengan menjadi wanita karier
kita tidak menjadi wanita yang berkegantungan dengan orang lain. Namun,
seharusnya seorang wanita karier juga harus menyadari kodratnya sebagai wanita.
Wanita karier harus lebih siap dengan peran gandanya sebagai pekerja dan
sebagai ibu/istri di dalam keluarga. Solusi yang dapat diambil untuk masalah
para wanita karier adalah dapat membagi waktu dengan seimbang antara pekerjaan
dan keluarga dengan cara meningkatkan komunikasi dengan pasangan hidup dan
keluarga serta harus tetap menjadi pendengar dan teman bagi anak-anaknya.
Daftar
Pustaka
Media
Pustaka Phoenix. (2013). Kamus Besar
Bahasa Indonesia (edisi ke-7). Jakarta: Penulis.
Munandar, S.
C. U. (2001). Wanita karir tantangan dan
peluang: Wanita dalam masyarakat Indonesia, akses, pemberdayaan, dan kesempatan.
Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.
Satyawati,
I. F., dan Rakhmawati, A. (2012). Keseimbangan
hidup perempuan. Jogjakarta: Stiletto Book.
Tinjauan
umum tentang wanita karir. (2014, 6 November). Diunduh dari http://digilib.uin-suka.ac.id/3551/2/BAB%20II,%20III,%20IV.pdf.
Wikarta, L.
S. (2005). Working women: Kiat jitu
mengatasi permasalahan diri, keluarga, dan pekerjaan bagi wanita karir.
Yogyakarta: Quills Book Publisher.
Yanggo, H.
T. (2001). Fiqih perempuan kontemporer.
Yogyakarta: Almawar.