Thursday, November 6, 2014

Wanita Karier



Pengertian Karier
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pertama, karier adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, dan jabatan. Kedua, karier adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Berkarier adalah bekerja untuk mengembangkan karir (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2013)
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Wanita adalah perempuan dewasa. (KBBI, 2013)

Macam-macam Wanita Karier
     Wanita karier dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (a) wanita karier yang perlu berpenampilan menarik atau tidak, dalam kenyataannya ada wanita yang memang perlu tampil dengan pakaian indah, baik, dan menarik. Dengan berpenampilan menarik, ia dapat menjalin relasi yang banyak dan meningkatkan kariernya, seperti misalnya wanita yang menjadi pimpinan dalam perusahaan. Contoh lain dari wanita yang mengandalkan penampilannya adalah penari, penyanyi, dan peragawati; (b) wanita yang berhubungan langsung dengan orang lain atau tidak. Ada wanita yang perlu berhubungan langsung dengan orang lain untuk meningkatkan dan mengembangkan kariernya, contohnya adalah dosen dan dokter. Sementara ada pula wanita yang tidak perlu berhubungan langsung dengan orang lain seperti penulis buku, desainer, dan pelukis; dan (c) wanita karier yang membina kariernya di dalam rumah atau dalam ruangan tertentu, wanita yang dapat membina kariernya di dalam rumah atau dalam ruangan tertentu, contohnya adalah accounting freelance (Munandar, 2001).

Syarat-syarat Menjadi Wanita Karier
     Syarat-syarat menjadi wanita karier, adalah: (a) memiliki kesiapan mental, memiliki wawasan yang memadai tentang bidang yang digelutinya beserta kaitannya dengan aspek-aspek lain dan keberanian memikul tanggung jawab serta tidak bergantung pada orang lain; (b) memiliki kesiapan jasmani, memiliki kesehatan jasmani serta stamina yang memadai untuk menekuni bidang pekerjaan tertentu; (c) memiliki kesiapan sosial, seperti wanita karir harus mampu mengembangkan keharmonisan hubungan antara karier dan kegiatan rumah tangga, menumbuhkan saling pengertian dengan keluarga dekat dan tetangga, menjaga martabat diri sehingga terhindar dari gosip dan fitnah, dan (4) kemampuan beradaptasi; (d) memiliki kemampuan untuk selalu meningkatkan prestasi kerja demi kelangsungan karier di masa depan; (e) menggunakan peluang dan kesempatan dengan baik; dan (f) mempunyai pendamping yang mendukung dengan gagasan baru (“Tinjauan Umum Tentang Wanita Karir,” 2014).

Kehidupan Karier
     Versi wanita yang lajang. Salah satu keuntungan berkarier ketika masih lajang adalah penghasilan bisa dinikmati sendiri. Banyak alasan yang melatarbelakangi seorang lajang berkarier, di antaranya adalah sebagai berikut (a) mengaplikasikan kemampuan, (b) kemandirian finansial, (c) mencari pengalaman dan networking, dan (d) belajar hal baru (Satyawati dan Rakhmawati, 2012).
     Versi wanita yang sudah menikah. Alasan yang melatar belakangi seorang wanita yang sudah menikah berkarier adalah (a) kebutuhan hidup yang cukup besar, (b) jenjang karier yang gemilang, dan (c) keyakinan bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan (Satyawati dan Rakhmawati, 2012).

Dampak Menjadi Wanita Karier
     Dampak positif. Dampak positif menjadi wanita karier adalah (a) mendapatkan tambahan uang, (b) memiliki tempat untuk dituju setiap hari, (c) dapat mengembangkan ketrampilan, (d) memiliki jalinan persahabatan dengan kolega-kolega, (e) tidak berkegantungan dengan orang lain, dan (f) dapat menjadi model ibu yang memiliki peran ganda bagi anak-anak (Wikarta, 2005).
    Dampak negatif. Dampak negatif adanya wanita karier adalah (a) pendidikan dan pembinaan anak akan dapat terganggu, (b) kemungkinan adanya persoalan dengan suami, (c) kemungkinan terjadinya kerusakan dalam rumah tangga, (d) banyak pria yang menganggur karena semakin banyak posisi pria yang tergantikan oleh wanita, (e) wanita karier yang kurang mempedulikan segi normsaatif dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, dan (f) dapat menimbulkan budaya “nyeleneh” (Yanggo, 2001).

Kesimpulan
     Menjadi wanita karier sebetulnya adalah hal yang baik karena dengan menjadi wanita karier kita tidak menjadi wanita yang berkegantungan dengan orang lain. Namun, seharusnya seorang wanita karier juga harus menyadari kodratnya sebagai wanita. Wanita karier harus lebih siap dengan peran gandanya sebagai pekerja dan sebagai ibu/istri di dalam keluarga. Solusi yang dapat diambil untuk masalah para wanita karier adalah dapat membagi waktu dengan seimbang antara pekerjaan dan keluarga dengan cara meningkatkan komunikasi dengan pasangan hidup dan keluarga serta harus tetap menjadi pendengar dan teman bagi anak-anaknya.


Daftar Pustaka
Media Pustaka Phoenix. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ke-7). Jakarta: Penulis.
Munandar, S. C. U. (2001). Wanita karir tantangan dan peluang: Wanita dalam masyarakat Indonesia, akses, pemberdayaan, dan kesempatan. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press.
Satyawati, I. F., dan Rakhmawati, A. (2012). Keseimbangan hidup perempuan. Jogjakarta: Stiletto Book.
Tinjauan umum tentang wanita karir. (2014, 6 November). Diunduh dari http://digilib.uin-suka.ac.id/3551/2/BAB%20II,%20III,%20IV.pdf.
Wikarta, L. S. (2005). Working women: Kiat jitu mengatasi permasalahan diri, keluarga, dan pekerjaan bagi wanita karir. Yogyakarta: Quills Book Publisher.
Yanggo, H. T. (2001). Fiqih perempuan kontemporer. Yogyakarta: Almawar.


Tuesday, October 7, 2014

Eksistensialisme Menurut Kierkegaard ( Pt.10 )

Definisi Eksistensialisme
  • Pandangan manusia sebagai eksistensi . 
  • Etimologis : Ex = keluar , sistensia (sistere)=berdiri , jadi manusia berkesistensi adalah manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya . 
  • Eksistensi menurut segi isi adalah gaya berfilsafat .
  • Perbedaan pandangan menyebabkan sulitnya menyatukan pengertian eksistensi . 
Tokoh-tokoh
  • Kierkegaard
  • Edmund Husserl
  • Martin Heidegger
  • Gabriel Marcel
  • Jean Paul Sartre
Ciri-ciri Eksistensialisme
  1. Motif pokok adalah eksistensi , cara manusia berada .
  2. Bereksistensi berarti membuat , menjadi , dan merencanakan .
  3. Manusia terikat pada dunia sekitarnya .
  4. Memberi penekanan pada pengalaman konkret . 

Sunday, October 5, 2014

Field Trip ( Pt.9 )

Berikut adalah tugas PPT Wawancara pedagang di kawasan kampung betawi Dan berikut juga foto-foto dari kelompok 'filsedu' saat di Kampung Betawi :

Kebebasan ( Pt.8.2 )



Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya . Dalam , fungsi menentukan perbuatan , jiwa berhubungan dengan kehendak bebas , karena jiwalah manusia bebas . Kebebasan itu mendasar dan merupakan hal penting dalam humanisme . 

Arti Kebebasan
  • Pengertian Umum : Tidak ada paksaan , tidak ada hambatan , tidak ada halangan dan tidak ada aturan dalam melakukan sesuatu hal . (Bukan kebebasan eksistensial)
  • Pengertian Khusus : Penyempurnaan diri , kesanggupan memilih dan memutuskan , dan kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan . 
Jenis-jenis Kebebasan
  • Kebebasan Horizontal : berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan , bersifat spontan , semata pertimbangan intelektual .
  • Kebebasan Vertikal : berkaitan dengan pilihan moral , pertimbangan tujuan , dan tingkatan nilai .
  • Kebebasan Eksistensial : Kebebasan positif yang menjadi lambang martabat manusia .
  • Kebebasan Sosial : Terkait dengan orang lain . 
Nilai Humanistik dalam Kebebasan Eksistensial
  1. Melibatkan pertimbangan
  2. Mengedepankan nilai kebaikan 
  3. Menghidupkan otonomi
  4. Menyertakan tanggung jawab
Pembatasan Kebebasan Sosial

Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik , psikis , dan normatif . Alasannya karena :
  1. Menyertakan pengertian
  2. Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
  3. Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat 
  4. Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahluk sosial  
Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
  • Zaman Yunani : Adanya pandangan bahwa semua hal diatur oleh nasib , manusia adalah bagian dari alam , dan manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis . Ketiganya adalah alasan mengapa filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan tentang kebebasan .
  • Zaman abad Pertengahan : Masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik .
  • Zaman Modern : Perspektif teosentifk digantikan dengan perspektif antroposentik .
  • Era Kontemporer : Kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial .
  • Kebebasan dalam pemikiran bangsa Timur cenderung dilihat dari egoistik dan rasa cemas untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri .
Pandangan Determinisme
  • Determinisme adalah aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia . Setiap , peristiwa termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya . 
  • Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik : (1) Determisnistik fisik-biologis , (2)Deterministik Psikologis , (3) Deterministik sosial , (4) Determinstik teologis .
Kelemahan Deteminisme
  1. Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia .
  2. Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya .
  3. Menafikan adanya tanggung jawab .

Kebebasan Menurut Saya Pribadi

Kebebasan menurut saya pribadi adalah rasa bebas untuk memilih dan menentukan apa yang kita mau dengan tetap melihat batasan atau norma yang berlaku . Misalnya , bebas untuk memilih agama , bebas untuk mendapatkan kehidupan yang layak , bebas untuk memiliki pendidikan yang tinggi , bebas untuk mendapatkan pekerjaan , bebas untuk merasa aman dan nyaman , dan bebas untuk memilih orang yang pantas untuk dicntai /yg ini abaikan/ .

Wednesday, October 1, 2014

Manusia dan Afektifitasnya ( Pt 8.1 )

Afektif adalah rasa takut atau cinta
yang mempengaruhi emosi .
Bagaimana rasa afektif kalian ?? 
Cek rasa afektif kalian dengan melihat video ini :)


Pengertian Afektif
  • Afektif adalah rasa takut atau cinta yang mempengaruhi keadaan , perasaan , dan emosi . Mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan . ( KBBI )
  • Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif . Warna afektif bisa kuat , sedang , ataupun lemah . 
  • Pengaruh dari warna afektif dapat membuat perasaan yang lebih mendalam , perasaan itulah yang disebut dengan Emosi . 
Kekayaan dan Kompleksitas Afektifitas Manusia
  • Afektifitas adalah sesuatu yang membedakan Manusia dengan tumbuhan .
  • Afektifitaslah yang membuat manusia 'berada' di dunia ini . Afektifitaslah yang mendorong untuk mencintai , mengabdi , dan menjadi kreatif . 
  • Afektifitas termasuk kegiatan yang kompleks .
  • Seluruh kehidupan afektif berputar pada dua kutub yang bertentangan satu sama lain . Mengarah pada obyek karena menyukainya atau berpaling karena menganggapnya buruk . 
  • Cinta : Buah dari afektifitas positif , Benci : buah dari afektifitas negatif 
  • Cinta Utilitaris : Cinta karena objek dapat memberikan manfaat kepadanya . 
  • Hasrat-Hasrat Jiwa : Keadaan afektif yang berbeda-beda menurut subjek menguasai objek . 
Yang Bukan Perbuatan Afektif
  • Kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja , tapi juga menyangkut hal-hal yang spiritual.
Yang Merupakan Perbuatan Afektif 
  • Seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya .
Kondisi Afektifitas Manusia
  • Agar memiliki afektifitas , perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek .
  • Kesenangan : Perasaan yang dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik .
Catatan tentang Cinta akan Diri , Sesama , dan Tuhan
  • Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme , maka tidak baik . Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
  • Egoisme adalah perbuatan menolak setiap perhatian otentik pada orang lain .Orang yang egois hanya mengambil untung dari apa saja .
  • Semakin kita mendekati sesama , maka semakin kita mendekati Tuhan .
Cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan .
Karena , Cinta mendahului perbuatan .

Intelegensi Manusia ( Pt. 8.3 )

Sunday, September 28, 2014

Badan dan Jiwa ( Pt. 7 )

Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia . Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia .


Pengertian

Badan  
  • Elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia .
  • Kumpulan berbagai entitas material yang membentuk mahluk .
  • Hakekat badan bukan terletak pada dimensi materialnya , tapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan : tertawa , menangis , berjalan , lari , duduk , dll .
Jiwa
  • Kompleksitas kegiatan metal manusia .
  • Jiwa berguna untuk menyadarkan manusia siapa dirinya .
  • Menurut Agustinus , Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa . Jiwa mendorong manusia untuk melakukan hukum-hukum moral yang diketahui . Praktek moral sehari-hari adalah tanda berfungsinya jiwa dalam diri seseorang . Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik . 
James P. Pratt , ada 4 kemampuan dasar jiwa manusia :
  1. Menghasilkan kualitas penginderaan .
  2. Mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus . 
  3. Mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan .
  4. Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan .
Aliran mengenai Badan dan Jiwa
  • Monisme : Aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah . Menurutnya , badan dan jiwa adalah suatu substansi dan kesatuan yang membentuk pribadi manusia .
  • Dualisme : Aliran yang berpendapat bahwa badan dan jiwa adalah unsur yang terpisah dan berbeda satu sama lainnya . 
3 Bentuk Aliran Monisme
  1. Materialisme : Menenpatkan materi sebagai dasar bagi segala hal yang ada .
  2. Teori Identitas : Teori yang mengakui aktivitas mental manusia yang menjadi ciri khas manusia .
  3. Idealisme : Ada hal yang tidak bisa diterangkan dengan materi seperti pengalaman , nilai , dan makna.
4 Cabang Dualisme
  1. Interaksionisme : Fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa .
  2. Okkasionisme : Memasukkan dimensi Illahi dalam membicarakan badan dan jiwa .
  3. Paralelisme : Sistem kejadian ragawi terdapat di alam , sedangkan sistem kejiwaan ada di jiwa manusia . 
  4. Epifenomenalisme : Melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf . 


Dam , ini adalah tugas kelompok kami tentang dialog interaktif antara badan dan jiwa .
Judulnya 'Mimpi dengan Jiwa'


Saturday, September 27, 2014

Filsafat Manusia ( Pt.6 )

Filsafat Manusia
  • Bagian dari filsafat yang mengupas apa arti manusia atau esensi manusia .
  • Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia , hakikat hidup manusia , dan realitas eksistensi manusia .
  • Menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri .
  • Titik tolak filsafat manusia adalah pengetahuan dan pengalaman manusia , serta dunia yang melengkapinya . 
Dulu vs. Sekarang
  • Dulu :1. Psikologi Fiosofis , 2. Psikologi Rasional .
  • Sekarang : 1. Filsafat Manusia , 2. Antropologi Filofis
Mengapa dirubah ? Karena Keutuhan tak hanya mempelajari jiwa , tapi tubuh dan jiwa , roh dan daging . 

Alasan Mempelajari Filsafat Manusia
  • Filsafat manusia perlu dipelajari karena manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk menyelidiki dan menganalisis sesuatu secara mendalam.
  • Filsafat manusia mengantar manusia untuk menyelami kehidupannya sendiri, dan sangat mungkin mendapat pencerahan mengenai menjadi manusia yang lebih utuh.
  • Filsafat manusia ada untuk mendorong manusia mencari hakikatnya .
Model Esensi dan Eksistensi
  • Model Esensi adalah pendekatan dalam filsafat kepada suatu objek dengan cara yang abstrak. Model esensi memandang manusia terlepas dari situasi dan perkembangannya , tetapi hanya memperhatikan kodrat yang menentukan manusia sebagai manusia.
  • Model Eksistensi adalah pendekatan dalam filsafat kepada suatu objek dengan memandangnnya secara menyeluruh. Dalam model ini manusia dipandang secara konkret dan utuh dalam keberadaaannya . Model eksistensi tidak percaya akan kodrat yang menentukan manusia . Orang yang mempelajari filsafat manusia dengan pendekatan eksistensi akan lebih menyeluruh pandangannya dibandingkan dengan model esensial . 
Objek Filsafat Manusia
  • Objek Material : Manusia
  • Objek Formal : Esensi manusia , strukturnya yang fundamental
Tujuan Filsafat Manusia

Filsafat manusia hadir karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan tentang manusia , dan jawaban dari pertanyaan itulah yang menjadi tujuan adanya filsafat manusia , diantaranya adalah :
  1. Apakah dan siapakah manusia dalam hakikatnya ?
  2. Bagaimanakah kodrat manusia itu ?
  3. Apakah sifat-sifat manusia yang unik yang membedakannya dengan mahluk yang lain ?
  4. Bagaimanakah hubungan antara jiwa dan badan manusia ?
  5. Bagaimana mungkin manusia bisa bebas dan merdeka di dalam kehidupannya ?
  6. Apakah arti kepribadian manusia ?
Asal Datangnya Pertanyaan-pertanyaan
  • Kekaguman
  • Ketakjuban
  • Frustasi
  • Delusi
  • Pengalaman negatif
Apa Saja yang Dibahas dalam Filsafat Manusia
  • Mencari ke-khas-an manusia
  • Manusia sebagai 'ada di dunia'
  • Evolusi
  • Antarsubyektivitas ( Sosialitas manusia )
  • Manusia sebagai eksistensi bertubuh
  • Transesdensi
  • Manusia sebagi roh
  • Pengetahuan manusia
  • Kebebasan
  • Kesejahteraan / historitas
  • Kebudsayaan , sains , teknologi
  • Dimensi antropologis dari pekerjaan 
  • Manusia sebagai pribadi / persona
  • Kematian dan harapan
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_manusia

Thursday, September 25, 2014

Etika dan Moral ( Pt. 6 )

Sebelum mulai tentang Etika dan Moral , kita lihat dulu yuk video di bawah ini . Dijamin menarik dan semakin membuat kita mengerti tentang Etika :)


Pengertian :
  • Etika sebagai cabang filsafat disebut juga filsafat moral ( moral philosophy )
  • Etimologis : Etika berasal dari bahasa Yunani , Ethos = Watak . Moral berasal dari kata Latin , Mos = Tunggal , Moris = jamak / kebiasaan .
  • Etika dan moral adalah kesusilaan .
  • Etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan / ilmu tentang kebiasaan. ( Bertens )
Obyek Etika :
  • Obyek Material: Tingkah laku atau perbuatan manusia .
  • Obyek Formal :  Kebaikan dan keburukan dari tingkah laku tersebut .
 Macam-macam Etika :
  • Etika Perangai : Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat .
  • Etika Moral : Kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia .
Arti Etika :
  • Etika sebagai Ilmu : Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang kewajiban dan hak moral .
  • Etika sebagai Kode Etik : Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak .
  • Etika sebagai Sistem Nilai : Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat .
Etika sebagai Cabang Filsafat :
  • Mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret .
  • Sebagai ilmu , etika mencari kebenaran ; Sebagai Filsafat , etika mencari keterangan yang sedalam-dalamnya ; Sebagai Tugas , etika mencari ukuran tentang baik-buruknya tingkah laku manusia . 
Berdasar Kajian Ilmu :
  1. Etika Normatif : Mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada .
  2. Etika Fenomenologis : Mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati , kesadaran moral , kebebasan ,tanggung jawab , norma-norma , dsb .
Tujuan Belajar Etika : 
  • Untuk menyamakan persepsi tentang penialaian perbuatan baik atau buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu .
Sistematika Etika :

De Vos ( 1987 ) 
-Etika Deskriptif
  1. Sejarah Kesusilaan 
  2. Fenomenologi Kesusialaan 
-Etika Normatif 
K.Bertens (1993)
-Etika Deskriptif
-Etika Normatif
  1. Etika Umum
  2. Etika Khusus
  3. Metaetika
Franz Magnis-Suseno ( 1991)
-Etika Umum
-Etika Khusus
  • Etika Individual 
  • Etika Sosial : Sikap terhadap sesama , Etika keluarga , Etika Profesi ( biomedis , bisnis , hukum , ilmu pengetahuan , dll ) , Etika politik , Etika kelingkungan hidup , Kritik ideologi .
Etika Deskriptif :
  • Etika membahas apa yang dipandangnya .
  • Melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas . 
  • Mempelajari moralitas yang terdapat pada individu atau subkultur tertentu .
Sejarah Kesusilaan :
  • Timbul bila orang menerapkan metode historis dalam etika deskriptif .
  • Yang diselidiki adalah : pendirian-pendirian mengenai baik buruk yang manakah , norma kesusilaan yang mana yang pernah berlaku , cita-cita kesusilaan yang dianut oleh suatu bangsa .
Fenomenologi Kesusilaan :
  • Fenomenologi : Fenomenon + Logos 
  • Fenomenon adalah suatu yang tampak karena bercahaya 
  • Logos adalah uraian / percakapan .
  • Fenomenologi adalah  Uraian atau percakapan tentang fenomenon.
  • Etika Fenomenologi hanya menjelaskan , menunjukkan adanya unsur-unsur itu dalam kesadaran moral . 
  • Ciri pokok fenomenologi adalah menghindarkan pemberian tanggapan mengenai kebenaran .
Etika Normatif :
  • Berbicara tentang  berbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia . 
  • Bersifat Preskriptif yaitu menentukan benar-tidaknya tingkah laku anggapan moral .
Metaetika : 
  • Berasal dari bahasa Yunani : Meta (melebihi) . Metabahasa adalah bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa .
  • Metabahasa diciptakan untuk menunjukka bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung , melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas .
  • Metaetika adalah persoalan yang rumit .
Etika Umum :
  • Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia .
Etika Khusus :
  • Membahas prinsip-prinsip moral dasar dalam hubungan dengan kewajiban manusia .
  • Biasa disebut sebagai etika terapan .
  • Etika khusus dibagi menjadi dua , yaitu : Etika Individual ( menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri ) , Etika Sosial ( berbicara kewajiban dan sikap manusia sebagai anggota umat manusia . ) 
Profesi :
  • Pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan dan keahlian khusus .
  • Dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup .
  • Menuntut pengembangan dan memperbaharui pengetahuan . 
Etika Profesi :
  • Etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tsb . 
Ciri-ciri Etika Profesi : 
  • Adanya pengetahuan khusus 
  • Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi .
  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat .
  • Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi .
  • Menjadi anggota dari suatu profesi .
Prinsip-prinsip Etika Profesi :
  • Tanggung Jawab : Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan dampak dari profesinya .
  • Keadilan : Memberikan kepada siapapun yang menjadi hak'nya .
  • Otonomi  : Setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya .
Kode Etik ;
  • Norma yang diterim kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari dimanapun dan kapanpun .
Tujuan Kode Etik :
  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi .
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota .
  3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi .
  4. Meningkatkan mutu profesi .
  5. Meningkatkan mutu organisasi profesi .
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi .
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat .
  8. Menentukan baku standarnya sendiri .
Aliran dalan Etika :
  • Eudonisme : berasal dari bahasa Yunani ( eu+daimon = roh yang baik ). Kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan yang secara umum baik .
  • Hedonisme : Yunani ( Hedone = Kenikmatan yang menyenangkan ) . Kebaikan manusia terletak dalam kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia . 
  • Egoisme : Kesenangan diri sendiri menjadi target usaha seseorang .
  • Utilitarianisme : Latin ( uti , usus sum = menggunakan , utilitis = berguna ) . Kesenangan akan membuat dirinya senang sementara kesedihan dan sakit adalah buruk dalam dirinya .
  • Deontologisme : Yunani ( deon+logos = ilmu tentang kewajiban moral ) . Sesuatu tindakan dianggap baik tanpa disangkut pautkan dengan nilai kebaikan suatu hal .
  • Etika Situasi : Kebenaran ditemukan dalam situasi konkret individual .
Beda Etika dan Moral 
  • Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai . Etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada . 
Amoral dan Imoral 
  • Amoral : 
  1. tidak berhubungan dnegan konteks moral '
  2. di luar suasana etis
  3. non-moral
  • Immoral :
  1. bertentangan dengan moralitas yang baik 
  2. secara moral buruk
  3. tidak etis 
Etika dan Etiket 

Perbedaan Etika dan Etiket

 

 
 

Kesesatan Pemikiran ( Pt. 5 )






Definisi :

  • Fallacia : Kesalahan pemikiran dalam logika , bukan kesalahan fakta , namun kesalahan karena penalaran yang tidak sehat .
Kesalahan Penalaran :
  1. Kesesatan Formal : Pelanggaran terhadap kaidah logika karena kedua premis bersifat universal .
  2. Kesesatan Informal : Kesesatan dalam berbahasa .
Kesesatan Informal : 
  1. Penempatan Kata Depan yang keliru : Para hadirin dipersilahkan duduk . 
  2. Mengacau Posisi Subjek atau Predikat : Karena tidak makan , ibu mengomeli tia .
  3. Ungkapan yang Keliru : Ayam itu berhasil ditangkap ibu tadi pagi .
  4. Amfiboli : Sesat karena struktur bercabang --> Vivi teman Maria yang pintar berhasil lolos lomba .
  5. Kesesatan Aksen : Sesat karena penekanan yang salah saat bicara .
  6. Kesesatan Bentuk Pembicaraan : Sesat karena orang menyimpulkan kesamaan konstruksi pada kalimat yang lain --> Tercantik : Orang paling cantik , Terkaya : Orang paling kaya , Terserah : Orang paling serah (?)
  7. Kesesatan Aksiden : Co : Bulat adalah bentuk . Bakso itu bulat . Jadi , Bakso itu bentuk (?)
  8. Kesesatan Karena Alasan yang Salah
Kesesatan Presumsi :
  • Generalisasi Tergesa-gesa
  • Non Sequitur ( belum tentu )
  • Analogi Palsu
  • Penalaran Melingkar
  • Deduksi Cacat
  • Pikiran Simplitis 
Menghindari Persoalan : 
  • Argumentum ad hominem 
  • Argumentum ad populum
  • Argumentum ad misericordiam
  • Argumentum ad baculum
  • Argumentum ad auctoritatem 
  • Argumentum ad ignorantiam
  • Argumen untuk keuntungan seseorang .
  • Non causa pro causa 
Kesesatan Retoris :
  • Eufemisme / Disfemisme
  • Penjelasan Retorik
  • Stereotipe
  • Innuendo
  • Loading Question
  • Weaseler
  • Downplay
  • Lelucon / sindiran 
  • Hiperbola
  • Pengandaian bukti
  • Dilema Semu

Silogisme ( Pt.5 )




Definisi Silogisme :

Silogisme adalah simpulan dari dua premis atau putusan yang di simpukan suatu putusan yang baru .

2 Macam Silogisme
  1. Silogisme Hipotes
  2. Silogisme Kategoris
Silogisme Kategoris
  • Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris ( tanpa syarat ) .
Contoh : Boneka barbie itu cantik
    Fulla itu boneka barbie
    Maka , Fulla itu cantik
Catatan untuk Silogisme
  • Tentukan lebih dahulu simpulannya , melalu kata-kata : karena itu , jadi , maka dari situ , dll .
  • Tentukan alasannya .
  • Susunlah silogisme yang terdiri dari 3 bagian . 
Silogisme Kategoris Tunggal
  • Mempunyai dua premis , terdiri dari 3 term S , P , M .
  • Bentuk-bentuk Silogisme kategoris tunggal :
1.      M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor .Premis minor harus sebagai penegasan , Premis mayor bersifat umum .
Co :     Air Mineral dapat menyehatkan tubuh
            Aqua adalah air mineral
Jadi , Aqua dapat menyehatkan tubuh

2.      M jadi P dalam premis mayor dan minor . Salah satu premis harus negatif . Premis mayor bersifat umum .
Co :     Sepatu adalah alas kaki
            Keset bukan alas kaki
            Jadi , Keset bukan sepatu

3.      M jadi S dalam premis mayor dan minor . Premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular .
Co :     Bunga itu indah
            Ada bunga yang layu
            Jadi , sebagian yang layu itu indah .

4.      M adalah P dalam premis mayor dan S dalam premis minor . Premis minor harus berupa penegasan , sedangkan simpulan bersifat partikular .
Co :     Bayi itu lucu
            Semua yang lucu akan menggemaskan
            Jadi , Sebagian yang menggemaskan itu bayi .

Silogisme Kategori Majemuk
·         Bentuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap , lebih dari tiga premis .

Jenis-jenis Kategori Majemuk
·         Epicherema : Silogisme yang salah satu / kedua premisnya disertai alasan .
Co :     Semua mobil sport adalah mobil mahal karena mesinnya khusus .
            Ferrari adalah mobil langka karena produksinya terbatas .
            Jadi , Ferrari adalah mobil mahal .

·         Enthymema : Silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit . Salah satu premis / simpulannya dilampaui , disebut juga silogisme yang disingkat .
Co :     Cangkir itu kaca . Jadi , mudah pecah .

·         Polisilogisme : Deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme lainnya .
Co :     Seseorang yang menginginkan barang orang lain , merasa iri hati .
            Seorang pencuri adalah seseorang yang menginginkan barang orang lain .
            Jadi , Seorang pencuri , merasa iri hati .

·         Sorites : Silogisme yang premisnya lebih dari dua .
Co :     Orang yang ringan tangan , adalah orang yang dermawan .
            Orang yang dermawan , adalah orang yang suka memberi .
            Orang yang suka memberi , adalah orang yang disayangi masyarakat .
            Jadi , Orang yang ringan tangan , adalah orang yang disayangi masyarakat .

Hukum Silogisme Kategoris
·         Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari 3 term .
·         M tidak boleh masuk dalam kesimpulan , karena ia berfungsi sebagai perbandingan dengan term-term lainnya .
·         Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya .