Sunday, September 28, 2014

Badan dan Jiwa ( Pt. 7 )

Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia . Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia .


Pengertian

Badan  
  • Elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia .
  • Kumpulan berbagai entitas material yang membentuk mahluk .
  • Hakekat badan bukan terletak pada dimensi materialnya , tapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan : tertawa , menangis , berjalan , lari , duduk , dll .
Jiwa
  • Kompleksitas kegiatan metal manusia .
  • Jiwa berguna untuk menyadarkan manusia siapa dirinya .
  • Menurut Agustinus , Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa . Jiwa mendorong manusia untuk melakukan hukum-hukum moral yang diketahui . Praktek moral sehari-hari adalah tanda berfungsinya jiwa dalam diri seseorang . Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik . 
James P. Pratt , ada 4 kemampuan dasar jiwa manusia :
  1. Menghasilkan kualitas penginderaan .
  2. Mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus . 
  3. Mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan .
  4. Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan .
Aliran mengenai Badan dan Jiwa
  • Monisme : Aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah . Menurutnya , badan dan jiwa adalah suatu substansi dan kesatuan yang membentuk pribadi manusia .
  • Dualisme : Aliran yang berpendapat bahwa badan dan jiwa adalah unsur yang terpisah dan berbeda satu sama lainnya . 
3 Bentuk Aliran Monisme
  1. Materialisme : Menenpatkan materi sebagai dasar bagi segala hal yang ada .
  2. Teori Identitas : Teori yang mengakui aktivitas mental manusia yang menjadi ciri khas manusia .
  3. Idealisme : Ada hal yang tidak bisa diterangkan dengan materi seperti pengalaman , nilai , dan makna.
4 Cabang Dualisme
  1. Interaksionisme : Fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa .
  2. Okkasionisme : Memasukkan dimensi Illahi dalam membicarakan badan dan jiwa .
  3. Paralelisme : Sistem kejadian ragawi terdapat di alam , sedangkan sistem kejiwaan ada di jiwa manusia . 
  4. Epifenomenalisme : Melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf . 


Dam , ini adalah tugas kelompok kami tentang dialog interaktif antara badan dan jiwa .
Judulnya 'Mimpi dengan Jiwa'


Saturday, September 27, 2014

Filsafat Manusia ( Pt.6 )

Filsafat Manusia
  • Bagian dari filsafat yang mengupas apa arti manusia atau esensi manusia .
  • Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia , hakikat hidup manusia , dan realitas eksistensi manusia .
  • Menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri .
  • Titik tolak filsafat manusia adalah pengetahuan dan pengalaman manusia , serta dunia yang melengkapinya . 
Dulu vs. Sekarang
  • Dulu :1. Psikologi Fiosofis , 2. Psikologi Rasional .
  • Sekarang : 1. Filsafat Manusia , 2. Antropologi Filofis
Mengapa dirubah ? Karena Keutuhan tak hanya mempelajari jiwa , tapi tubuh dan jiwa , roh dan daging . 

Alasan Mempelajari Filsafat Manusia
  • Filsafat manusia perlu dipelajari karena manusia mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk menyelidiki dan menganalisis sesuatu secara mendalam.
  • Filsafat manusia mengantar manusia untuk menyelami kehidupannya sendiri, dan sangat mungkin mendapat pencerahan mengenai menjadi manusia yang lebih utuh.
  • Filsafat manusia ada untuk mendorong manusia mencari hakikatnya .
Model Esensi dan Eksistensi
  • Model Esensi adalah pendekatan dalam filsafat kepada suatu objek dengan cara yang abstrak. Model esensi memandang manusia terlepas dari situasi dan perkembangannya , tetapi hanya memperhatikan kodrat yang menentukan manusia sebagai manusia.
  • Model Eksistensi adalah pendekatan dalam filsafat kepada suatu objek dengan memandangnnya secara menyeluruh. Dalam model ini manusia dipandang secara konkret dan utuh dalam keberadaaannya . Model eksistensi tidak percaya akan kodrat yang menentukan manusia . Orang yang mempelajari filsafat manusia dengan pendekatan eksistensi akan lebih menyeluruh pandangannya dibandingkan dengan model esensial . 
Objek Filsafat Manusia
  • Objek Material : Manusia
  • Objek Formal : Esensi manusia , strukturnya yang fundamental
Tujuan Filsafat Manusia

Filsafat manusia hadir karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan tentang manusia , dan jawaban dari pertanyaan itulah yang menjadi tujuan adanya filsafat manusia , diantaranya adalah :
  1. Apakah dan siapakah manusia dalam hakikatnya ?
  2. Bagaimanakah kodrat manusia itu ?
  3. Apakah sifat-sifat manusia yang unik yang membedakannya dengan mahluk yang lain ?
  4. Bagaimanakah hubungan antara jiwa dan badan manusia ?
  5. Bagaimana mungkin manusia bisa bebas dan merdeka di dalam kehidupannya ?
  6. Apakah arti kepribadian manusia ?
Asal Datangnya Pertanyaan-pertanyaan
  • Kekaguman
  • Ketakjuban
  • Frustasi
  • Delusi
  • Pengalaman negatif
Apa Saja yang Dibahas dalam Filsafat Manusia
  • Mencari ke-khas-an manusia
  • Manusia sebagai 'ada di dunia'
  • Evolusi
  • Antarsubyektivitas ( Sosialitas manusia )
  • Manusia sebagai eksistensi bertubuh
  • Transesdensi
  • Manusia sebagi roh
  • Pengetahuan manusia
  • Kebebasan
  • Kesejahteraan / historitas
  • Kebudsayaan , sains , teknologi
  • Dimensi antropologis dari pekerjaan 
  • Manusia sebagai pribadi / persona
  • Kematian dan harapan
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_manusia

Thursday, September 25, 2014

Etika dan Moral ( Pt. 6 )

Sebelum mulai tentang Etika dan Moral , kita lihat dulu yuk video di bawah ini . Dijamin menarik dan semakin membuat kita mengerti tentang Etika :)


Pengertian :
  • Etika sebagai cabang filsafat disebut juga filsafat moral ( moral philosophy )
  • Etimologis : Etika berasal dari bahasa Yunani , Ethos = Watak . Moral berasal dari kata Latin , Mos = Tunggal , Moris = jamak / kebiasaan .
  • Etika dan moral adalah kesusilaan .
  • Etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan / ilmu tentang kebiasaan. ( Bertens )
Obyek Etika :
  • Obyek Material: Tingkah laku atau perbuatan manusia .
  • Obyek Formal :  Kebaikan dan keburukan dari tingkah laku tersebut .
 Macam-macam Etika :
  • Etika Perangai : Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat .
  • Etika Moral : Kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia .
Arti Etika :
  • Etika sebagai Ilmu : Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang kewajiban dan hak moral .
  • Etika sebagai Kode Etik : Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak .
  • Etika sebagai Sistem Nilai : Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat .
Etika sebagai Cabang Filsafat :
  • Mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret .
  • Sebagai ilmu , etika mencari kebenaran ; Sebagai Filsafat , etika mencari keterangan yang sedalam-dalamnya ; Sebagai Tugas , etika mencari ukuran tentang baik-buruknya tingkah laku manusia . 
Berdasar Kajian Ilmu :
  1. Etika Normatif : Mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada .
  2. Etika Fenomenologis : Mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati , kesadaran moral , kebebasan ,tanggung jawab , norma-norma , dsb .
Tujuan Belajar Etika : 
  • Untuk menyamakan persepsi tentang penialaian perbuatan baik atau buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu .
Sistematika Etika :

De Vos ( 1987 ) 
-Etika Deskriptif
  1. Sejarah Kesusilaan 
  2. Fenomenologi Kesusialaan 
-Etika Normatif 
K.Bertens (1993)
-Etika Deskriptif
-Etika Normatif
  1. Etika Umum
  2. Etika Khusus
  3. Metaetika
Franz Magnis-Suseno ( 1991)
-Etika Umum
-Etika Khusus
  • Etika Individual 
  • Etika Sosial : Sikap terhadap sesama , Etika keluarga , Etika Profesi ( biomedis , bisnis , hukum , ilmu pengetahuan , dll ) , Etika politik , Etika kelingkungan hidup , Kritik ideologi .
Etika Deskriptif :
  • Etika membahas apa yang dipandangnya .
  • Melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas . 
  • Mempelajari moralitas yang terdapat pada individu atau subkultur tertentu .
Sejarah Kesusilaan :
  • Timbul bila orang menerapkan metode historis dalam etika deskriptif .
  • Yang diselidiki adalah : pendirian-pendirian mengenai baik buruk yang manakah , norma kesusilaan yang mana yang pernah berlaku , cita-cita kesusilaan yang dianut oleh suatu bangsa .
Fenomenologi Kesusilaan :
  • Fenomenologi : Fenomenon + Logos 
  • Fenomenon adalah suatu yang tampak karena bercahaya 
  • Logos adalah uraian / percakapan .
  • Fenomenologi adalah  Uraian atau percakapan tentang fenomenon.
  • Etika Fenomenologi hanya menjelaskan , menunjukkan adanya unsur-unsur itu dalam kesadaran moral . 
  • Ciri pokok fenomenologi adalah menghindarkan pemberian tanggapan mengenai kebenaran .
Etika Normatif :
  • Berbicara tentang  berbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia . 
  • Bersifat Preskriptif yaitu menentukan benar-tidaknya tingkah laku anggapan moral .
Metaetika : 
  • Berasal dari bahasa Yunani : Meta (melebihi) . Metabahasa adalah bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa .
  • Metabahasa diciptakan untuk menunjukka bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung , melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas .
  • Metaetika adalah persoalan yang rumit .
Etika Umum :
  • Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia .
Etika Khusus :
  • Membahas prinsip-prinsip moral dasar dalam hubungan dengan kewajiban manusia .
  • Biasa disebut sebagai etika terapan .
  • Etika khusus dibagi menjadi dua , yaitu : Etika Individual ( menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri ) , Etika Sosial ( berbicara kewajiban dan sikap manusia sebagai anggota umat manusia . ) 
Profesi :
  • Pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan dan keahlian khusus .
  • Dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup .
  • Menuntut pengembangan dan memperbaharui pengetahuan . 
Etika Profesi :
  • Etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tsb . 
Ciri-ciri Etika Profesi : 
  • Adanya pengetahuan khusus 
  • Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi .
  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat .
  • Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi .
  • Menjadi anggota dari suatu profesi .
Prinsip-prinsip Etika Profesi :
  • Tanggung Jawab : Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan dampak dari profesinya .
  • Keadilan : Memberikan kepada siapapun yang menjadi hak'nya .
  • Otonomi  : Setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya .
Kode Etik ;
  • Norma yang diterim kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari dimanapun dan kapanpun .
Tujuan Kode Etik :
  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi .
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota .
  3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi .
  4. Meningkatkan mutu profesi .
  5. Meningkatkan mutu organisasi profesi .
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi .
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat .
  8. Menentukan baku standarnya sendiri .
Aliran dalan Etika :
  • Eudonisme : berasal dari bahasa Yunani ( eu+daimon = roh yang baik ). Kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan yang secara umum baik .
  • Hedonisme : Yunani ( Hedone = Kenikmatan yang menyenangkan ) . Kebaikan manusia terletak dalam kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia . 
  • Egoisme : Kesenangan diri sendiri menjadi target usaha seseorang .
  • Utilitarianisme : Latin ( uti , usus sum = menggunakan , utilitis = berguna ) . Kesenangan akan membuat dirinya senang sementara kesedihan dan sakit adalah buruk dalam dirinya .
  • Deontologisme : Yunani ( deon+logos = ilmu tentang kewajiban moral ) . Sesuatu tindakan dianggap baik tanpa disangkut pautkan dengan nilai kebaikan suatu hal .
  • Etika Situasi : Kebenaran ditemukan dalam situasi konkret individual .
Beda Etika dan Moral 
  • Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai . Etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada . 
Amoral dan Imoral 
  • Amoral : 
  1. tidak berhubungan dnegan konteks moral '
  2. di luar suasana etis
  3. non-moral
  • Immoral :
  1. bertentangan dengan moralitas yang baik 
  2. secara moral buruk
  3. tidak etis 
Etika dan Etiket 

Perbedaan Etika dan Etiket

 

 
 

Kesesatan Pemikiran ( Pt. 5 )






Definisi :

  • Fallacia : Kesalahan pemikiran dalam logika , bukan kesalahan fakta , namun kesalahan karena penalaran yang tidak sehat .
Kesalahan Penalaran :
  1. Kesesatan Formal : Pelanggaran terhadap kaidah logika karena kedua premis bersifat universal .
  2. Kesesatan Informal : Kesesatan dalam berbahasa .
Kesesatan Informal : 
  1. Penempatan Kata Depan yang keliru : Para hadirin dipersilahkan duduk . 
  2. Mengacau Posisi Subjek atau Predikat : Karena tidak makan , ibu mengomeli tia .
  3. Ungkapan yang Keliru : Ayam itu berhasil ditangkap ibu tadi pagi .
  4. Amfiboli : Sesat karena struktur bercabang --> Vivi teman Maria yang pintar berhasil lolos lomba .
  5. Kesesatan Aksen : Sesat karena penekanan yang salah saat bicara .
  6. Kesesatan Bentuk Pembicaraan : Sesat karena orang menyimpulkan kesamaan konstruksi pada kalimat yang lain --> Tercantik : Orang paling cantik , Terkaya : Orang paling kaya , Terserah : Orang paling serah (?)
  7. Kesesatan Aksiden : Co : Bulat adalah bentuk . Bakso itu bulat . Jadi , Bakso itu bentuk (?)
  8. Kesesatan Karena Alasan yang Salah
Kesesatan Presumsi :
  • Generalisasi Tergesa-gesa
  • Non Sequitur ( belum tentu )
  • Analogi Palsu
  • Penalaran Melingkar
  • Deduksi Cacat
  • Pikiran Simplitis 
Menghindari Persoalan : 
  • Argumentum ad hominem 
  • Argumentum ad populum
  • Argumentum ad misericordiam
  • Argumentum ad baculum
  • Argumentum ad auctoritatem 
  • Argumentum ad ignorantiam
  • Argumen untuk keuntungan seseorang .
  • Non causa pro causa 
Kesesatan Retoris :
  • Eufemisme / Disfemisme
  • Penjelasan Retorik
  • Stereotipe
  • Innuendo
  • Loading Question
  • Weaseler
  • Downplay
  • Lelucon / sindiran 
  • Hiperbola
  • Pengandaian bukti
  • Dilema Semu

Silogisme ( Pt.5 )




Definisi Silogisme :

Silogisme adalah simpulan dari dua premis atau putusan yang di simpukan suatu putusan yang baru .

2 Macam Silogisme
  1. Silogisme Hipotes
  2. Silogisme Kategoris
Silogisme Kategoris
  • Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris ( tanpa syarat ) .
Contoh : Boneka barbie itu cantik
    Fulla itu boneka barbie
    Maka , Fulla itu cantik
Catatan untuk Silogisme
  • Tentukan lebih dahulu simpulannya , melalu kata-kata : karena itu , jadi , maka dari situ , dll .
  • Tentukan alasannya .
  • Susunlah silogisme yang terdiri dari 3 bagian . 
Silogisme Kategoris Tunggal
  • Mempunyai dua premis , terdiri dari 3 term S , P , M .
  • Bentuk-bentuk Silogisme kategoris tunggal :
1.      M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor .Premis minor harus sebagai penegasan , Premis mayor bersifat umum .
Co :     Air Mineral dapat menyehatkan tubuh
            Aqua adalah air mineral
Jadi , Aqua dapat menyehatkan tubuh

2.      M jadi P dalam premis mayor dan minor . Salah satu premis harus negatif . Premis mayor bersifat umum .
Co :     Sepatu adalah alas kaki
            Keset bukan alas kaki
            Jadi , Keset bukan sepatu

3.      M jadi S dalam premis mayor dan minor . Premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular .
Co :     Bunga itu indah
            Ada bunga yang layu
            Jadi , sebagian yang layu itu indah .

4.      M adalah P dalam premis mayor dan S dalam premis minor . Premis minor harus berupa penegasan , sedangkan simpulan bersifat partikular .
Co :     Bayi itu lucu
            Semua yang lucu akan menggemaskan
            Jadi , Sebagian yang menggemaskan itu bayi .

Silogisme Kategori Majemuk
·         Bentuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap , lebih dari tiga premis .

Jenis-jenis Kategori Majemuk
·         Epicherema : Silogisme yang salah satu / kedua premisnya disertai alasan .
Co :     Semua mobil sport adalah mobil mahal karena mesinnya khusus .
            Ferrari adalah mobil langka karena produksinya terbatas .
            Jadi , Ferrari adalah mobil mahal .

·         Enthymema : Silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit . Salah satu premis / simpulannya dilampaui , disebut juga silogisme yang disingkat .
Co :     Cangkir itu kaca . Jadi , mudah pecah .

·         Polisilogisme : Deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme lainnya .
Co :     Seseorang yang menginginkan barang orang lain , merasa iri hati .
            Seorang pencuri adalah seseorang yang menginginkan barang orang lain .
            Jadi , Seorang pencuri , merasa iri hati .

·         Sorites : Silogisme yang premisnya lebih dari dua .
Co :     Orang yang ringan tangan , adalah orang yang dermawan .
            Orang yang dermawan , adalah orang yang suka memberi .
            Orang yang suka memberi , adalah orang yang disayangi masyarakat .
            Jadi , Orang yang ringan tangan , adalah orang yang disayangi masyarakat .

Hukum Silogisme Kategoris
·         Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari 3 term .
·         M tidak boleh masuk dalam kesimpulan , karena ia berfungsi sebagai perbandingan dengan term-term lainnya .
·         Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya .



Wednesday, September 24, 2014

Konfirmasi , Inferensi , dan Konstruksi Teori ( Pt.4 )

Konfirmasi 
  • Etimologi : Confirmation ( Inggris ) = penegasan , memperkuat .
  • 2 Aspek Komunikasi :
1. Konfirmasi Kuantitatif : Mengumpulkan sebanyak mungkin sampel , yang akhirnya membuat kesimpulan bersifat umum .
2. Konfirmasi Kualtitatif : Penelitian yang menjalankan model-model penelitian seperti wawancara mendalam .
  • Konfirmasi berupaya mencari hubungan normatif antara hipotesis yang sudah diambil dengan fakta . 
3 Jenis Konfirmasi
  1. Decision Theory : Kepastian berdasarkan keputusan ' apakah hubungan antara hipotesis dengan fakta punya manfaat aktual '.
  2. Estimation Theory : Menetapkan kepastian melalui konsep probabilitas (peluang).
  3. Reliability Theory : Menetapkan kepastian dengan mencermati fakta yang berubah-ubah terhadap hipotesis .
Inferensi
  • Inferensi adalah proses membuat kesimpulan dari satu atau lebih keputusan .
  • Inferensi bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru .
Jenis Inferensi
  1. Inferensi Langsung : Penarikan kesimpulan hanya dari sebuah premis ( data , bukti , atau dasar pemikiran ). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya . 
  2. Inferensi Tidak Langsung : Penarikan kesimpulan dengan menggunakan dua premis . Premis merupakan proposisi yang digunakan untuk membuat konklusi. Proposisi yang menjadi premis dalam suatu silogisme disebut antensendens , sedangkan proposisi yang menjadi konklusi disebut konsekuens .
  • Predikat konkluis disebut term mayor , sedangkan subjek konklusi disebut term minor .
  • Premis yang mengandung term mayor disebut Premis mayor , sedangkan premis yang mengandung term minor disebut premis minor .
Hukum Inferensi 
  • Kalau premis-premis benar , maka kesimpulan benar .
  • Kalau premis-premis salah , maka kesimpulan dapat salah , dapat kebetulan benar .
  • Bila kesimpulan salah , maka premis-premis juga salah .
  • Bila kesimpulan benar , maka premis-premisnya dapat benar , tetapi dapat juga salah .
Konstruksi Teori
  • Definisi : Kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami / sosial tertentu .
  • Teori dirumuskan , dikembangkan , dievaluasi menurut metode ilmiah .
Dua Kutub Arti Teori
  • Kutub 1 : Teori sebagai hukum eksperimental .
  • Kutub 2 : Teori sebagai hukum yang berkualitas normal , seperti teori relativitasnya Einsten .
  • Teori Relativitas Einstein : relativitas khusus menunjukkan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan dan bergerak dengan kecepatan sama relatif dengan pengamat lain , maka kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau diam .
Pengelompokka Perkembangan Ilmu Pengetahuan dalam 3 Periode : 
  1. Animisme : Fase percaya pada mitos .
  2. Ilmu Empiris : Tolak ukur ilmu paling sederhana adalah a.) Pengalaman , b.) Klasifikasi , c.) Penemuan hubungan-hubungan , d.) Perkiraan kebenaran .
  3. Ilmu Teoritis : Gelajala dalam ilmu empiris diterangkan dengan kerangka pikiran . 
Konstruksi Teori
Dibangun dengan : 1. Abstraksi generalisasi
2. Deduksi probabilistik dan deduksi apriori (spekulatif )
3 Model Kontruksi Teori
  • Model Korespondensi : Kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain . 
  • Model Koherensi : Sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu . ( Biasanya dipakai dalam metode femenomenal )
  • Model Paradigmatis : Konsep kebenaran ditata menurut pola hubungan yang beragam , menyederhanakan yang kompleks . 
Aliran dalam Kontruksi Teori 
  1. Reduksionisme : Teori itu suatu pernyataan yang abstrak , tidak dapat diamati secara empiris , dan tidak dapat diuji langsung . 
  2. Instrumentalisme : Teori adalah instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
  3. Realisme : Teori dianggap benar bila real , secara substansif ada , bukan fiktif .

Tuesday, September 23, 2014

Logika Induktif dan Deduktif ( Pt. 4 )



Penalaran Induktif :
  • Cara kerja ilmu pengetahuan yang berawal dari proposisi tunggal ( fakta atau data tertentu ) untuk menarik kesimpulan yang umum .
  • Ciri dasar berpikir induktif adalah selalu tidak lengkap.
  • Persamaan Induktif dengan deduktif adalah , keduanya mendasari argumentasi dari premis yang mendukung kesimpulan . Perbedaanya adalah , argumentasi dalam penalaran induksi mempunyai premis yang benar namun kesimpulannya dapat salah .
  • Argumentasi dalam penal;aran induktif tidak dinilai sebagai valid atau invalid melainkan berdasarkan Probabilitas.
  • Argumentasi Induksi akan lebih kuat jika jumlah kasus individualnya meningkat . 
Ciri Penalaran Induksi
  1. Premisnya merupakan Proposisi empiris yang berhubungan langsung dengan indera .
  2. Kesimpulan dalam penalaran induktif lebih luas .
  3. Memiliki kredabilitas rasional yaitu probabilitas .
Proses induksi dibagi menjadi 3 , yaitu : 1.) Generalisasi Induksi , 2.) Analogi Induktif , 3.) Hubungan sebab akibat .

Generalisasi Induktif
  • Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala untuk menarik kesimpulan .
  • Prinsipnya adalah " apa yang terjadi beberapa kali dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi "
  • Kesimpulannya adalah suatu harapan karena konklusii induktif tidak mengandung nilai kebenaran melainkan hanya mengandung peluang .
Syarat Generalisasi
  1. Generalisasi tidak terbatas secara numerik .
  2. Generalisasi tidak terbatas secara spasio-temporal
  3. Generalisasi harus dijadikan dasar pengandaian .
Analogi Induktif
  • Proses penalaran untuk menarik kesimpulan berdasarkan gejala khusus yang memiliki sifat esensial yang sama .
  • Membicarakan tentang 2 hal yang berlainan dan dibandingakan satu sama lain . 
  • Dalam membandingkan , ada yang perlu diperhatikan yaitu 1.) Persamaan  , 2.) Perbedaan .
  • Jika hanya melihat dari persamaan , namun tidak melihat perbedaan . Maka , akan timbul Analogi yaitu persamaan diantara dua hal yang berbeda . 
Faktor Probabilitas

Tinggi rendahnya probabilitas suatu kesimpulan dipengaruhi oleh :
  1. Faktor Fakta : Semakin besar jumlah fakta maka akan semakin besar probabilitas konklusinya .
  2. Faktor Analogi : Semakin besar jumlah faktor analogi dalam premis , maka probabilitasnya semakin rendah .
  3. Faktor Disanalogi : Semakin kecil jumlah faktor analaogi dalam premis , maka probabilitasnya semkin besar .
  4. Faktor luas Konklusi : Semakin luas konklusinya , semakin rendah probabilitasnya .
Kesesatan Analogi

Faktor-faktor yang menyebabkannya adalah :
  1. Faktor tergesa-gesa
  2. Faktor Ceroboh
  3. Faktor Prasangka
Hubungan Sebab-Akibat
  • Prinsip umum : Suatu peristiwa disebabkan karena sesuatu .
  • Merupakan suatu hubungan yang intrinsik 
  • Terbagi dalam 3 pola : 
  1. Pola sebab-akibat
  2. Pola akibat-sebab
  3. Pola akibat-akibat

Penalaran Deduktif 
  • Penalaran deduktif selalu diungkapkan dalam bentuk silogisme .
  • Silogisme adalah bentuk argumentasi berawal dari premis dan dari premis itu ditarik kesimpulan . 
  • Benar salahnya kesimpulan deduktif berdasarkan rujukan realitas .
  • argumentasi deduktif dinilai lebih sahih / valid .
Ciri-ciri Penalaran Deduktif
  1. Pernyataannya adalah proposisi kategoris .
  2. Terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan .
  3. Dua premis dan satu kesimpulan , memuat tiga term (kata)
Contoh Silogisme
Setiap wanita memiliki rahim
Alika seorang wanita
Jadi , Alika memiliki rahim . 

Logika ( Pt.4 )








Contoh disamping adalah Logika yang dimiliki oleh perempuan . Tapi , ini cuma hiburan doang kokkk!wkwk . Sebenernya apa sih yang dimaksud dengan logika ? Yuk mareeee kita baca..










Definisi dan Sejarah Logika
  • Logika berasal dari bahasa Yunani ,  yaitu Logikos yang artinya sesuatu yang diungkapkan melalui bahasa . 
  • Istilah logika pertama kali digunakan oleh  Zeno dari Citium ( 334 - 262 SM )
  • Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus / tepat .
  • Logika adalah suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek .
  • Filsuf pertama yang menggunakan istilah Logika adalah  Aristoteles dengan istilah yang digunakan adalah Analitika .
Objek Logika
  • Objek Material : Manusia 
  • Objek Formal : Bagaimana objek material tersebut dipandang . 
Manfaat Belajar Logika
  • Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis , rasional , dan metodis .
  • Meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak .
  • Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri .
  • Menambah kecerdasan berpikir .
Macam-Macam Logika
1. Logika Kodrati : Suasana saat akal budi bekerja menurut hukumnya secara spontan .
2. Logika Ilmiah : Mempertajam akal budi manusia agar dapat bekerja lebih teliti .
Logika Formal / Logika Minor
  • Logika yang berbicara tentang kebenaran bentuk .
  • Sebuah argumen dikatakan benar apabila konklusinya ditarik dari premis dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi tersebut .
  • Semua M adalah P                                                      Cinta adalah Perasaan 
Semua S adalah M                                                      Benci adalah Cinta
Jadi , semua  S adalah P                                              Jadi , Benci adalah Perasaan
 Logika Material / Logika Mayor
  • Logika yang membahas tentang kebenaran isi .
  • Sebuah argumen dikatakan benar apabila pernyataan-pernyataan yang ada di argumen tersebut sesuai dengan kenyataan .
  • Contoh : Semua manusia butuh makan
    Andi butuh makan
    Jadi ,  Andi adalah manusia
Contoh :

Premis-premis salah , maka kesimpulan dapat salah , dapat kebetulan benar .
Semua binatang menyusui memiliki sayap
Burung binatang menyusui
Jadi , Burung memiliki sayap

Kesimpulan benar , maka premis dapat benar , dapat juga salah .
Semua kucing binatang mamalia
Anjing adalah kucing
Jadi , anjing adalah mamalia

Subyektivisme dan Obyektivisme ( Pt.4 )

Subyektivisme

Subyektivisme adalah beranggapan subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolok ukur segalanya tanpa mempertimbangkan apakah bersifat psikis atau fisis.

Ciri-ciri Obyektivisme :
  • Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus .
  • Pengalaman subjektif sebagai titik tolak pengetahuan dari data inderawi ( intuisi ) diri sendiri .
  • Prinsip subjektif tentang alasan cukup, karena bersifat personal . 
Tokoh Pendukung 
1. Aristoteles , Rene Descartes , Plato


  2. Kaum Solipsisme
  • Kaum Solipsisme adalah kaum yang berpandangan bahwa pengalaman seseorang adalah satu-satunya yang bisa dipercaya .
  3.  Kaum Realisisme Epistemologis
  • Kaum yang berpandangan bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan " apa yang lain " dari diri saya .
   4. Kaum Idealisme Epistemologis
  • Kaum yang berpandangan bahwa setiap tindakan berakhir di dalam suatu ide , yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni .

Pandangan menurut Rene Descartes
  • Cogito ergo sum : Saya berpikir maka saya ada . Kalimat itu adalah pengada yang berfikir .
  • Descartes adalah seseorang yang Rasionalis .
  • Berpikir menurutnya adalah bukan eksklusif pada penalaran saja , tetapi melihat, mendengar , merasa , senang atau sakit masuk dalam kegiatan berpikir .
  • Hal yang dapat kita ketahui dengan pasti adalah diri kita sendiri dan kegiatan sadar kita . 
  • Pengetahuan tentang diri sendiri merupakan pengetahuan langsung . Pengetahuan tentang ' yang bukan aku " merupakan pengetahuan tidak langsung .
  • Semua pengetahuan tentang sesuatu " yang bukan aku " diragukan kepastian kebenarannya .
  • Descartes menolak skeptisme , karena sikap dasar dari skeptisme adalah kita tidak pernah tau tentang apapun .
  • Descartes ke dalam posisi ekstrim ( Solipsisme ) . Solipsisme berasal dari kata Solus dan Ipse yang artinya " Ia sendiri pada dirinya ".
  • Orang tidak akan mengetahui secara eksplisit tentang dirinya sebagai individu selain melalui interaksi dengan individu lain .

Obyektivisme
Objektivisme adalah beranggapan pada tolok ukur suatu gagasan berada pada objeknya, sesuatu yang memiliki kadar secara realitas benar-benar ada.

Tokoh Pendukung
  1. Popper 
  2. Latatos
  3. Marx
3 Pandangan Dasar Objektivisme
  1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandangan subjektif .
  2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual .
  3. Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi .
Pelengkap:
  • Objek itu bersifat umum dalam artii bahwa objek yang sama dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas .
  • Para Filsuf Skolastik menganggap perlu untuk memperbaiki beberapa keyakinan harian kita , yaitu : meletakkan kesalah pada indera kita , padahal indera tidak pernah salah .
Syarat Mempercayai Kesaksian Inderawi
  • Obyek harus sesuai dengan jenis indera .
  • Organ indera harus normal dan sehat .
  • Objek ditangkap oleh medium , maka medium harus ada .
Obyek Khusus dan Umum
  • Obyek Khusus :  Data yang ditangkap hanya oleh satu indera . Co : warna , suara , bau .
  • Obyek Umum : Data yang ditangkap oleh lebih dari satu indera . Co : Gerakan .  

Sumber :
http://blog.uin-malang.ac.id/chairullutfi/category/filsafat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Solipsisme

Monday, September 22, 2014

Critical Thinking ( Pt. 4 )

Hai . Kalian tau ga sih apa itu Berpikir Kritis ? Kegunaannya ? dan Modelnya ? Untuk mengawalinya lihat video-nya dulu yaa :D

 


Definisi Berpikir Kritis : 
  • Merasionalisasikan kehidupan manusia dan mengamati proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pengalaman kita tentang sesuatu . ( Chaffee , 1990 )
  • Pengamatan atas suatu asumsi tentang bukti terbaru dan mengitenrpretasikan dan mengevaluasi argumen dalam rangka menegakkan kesimpulan atas perspektif baru . ( Strader , 1992 )
Karakteristik Berpikir Kritis
1. Rasional , Reasonable , Reflektif 
  • Berdasarkan alasan-alasan dan bukti-bukti , bukan atas dasar keinginan pribadi . 
2. Melibatkan Skepticism 
  • Tidak menerima ide-ide , kecuali karena mengerti hal tersebut . Banyak bertanya tentang sesuatu hal yang baru , tidak langsung menerimanya secara mentah .
3. Otonomi
  • Tidak mudah dimanipulasi
  • Berpikir dengan pikiran sendiri , dibandingkan diarahkan oleh anggota grup lainnya atau orang lain .
4. Kreatif
  • Menciptakan ide-ide original dengan cara menghubungkan pemikiran-pemikiran dan konsep .
5. Adil
  • Tidak berpihak 
6. Dapat Dipercaya dan Dilakukan 
  • Memutuskan tindakan yang akan dilakukan .
  • Membuat observasi yang dapat dipercaya .
  • Menegakkan kesimpulan secara tepat.
  • Mengatasi masalah , dan mengevaluasi kebijakan , tuntutan , dan tidakan . 
Ketrampilan Kognitif yang Dipraktekan Pemikir Kritis
  1. Analisa
  2. Aplikasi standar
  3. Diskriminasi
  4. Pencarian Informasi
  5. Pembuatan alasan logis
  6. Prediksi
  7. Transformasi pengetahuan 
5 Model Berpikir Kritis 

 T : Total Recall 
  • Mengingat fakta / suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan .
  • Total Recall sso tergantung pada memori / ingatannya . 
  • Memori adalah proses yang kompleks . 
  • Cara mengingat dengan cepat :
  1. Meletakkan suatu fakta pada suatu pola tertentu .
  2. Mengkaitkan fakta dengan suatu pengalaman .
H : Habits ( Kebiasaan ) 
  • Pendekatan berfikir yang diulang-ulang dengan sering . 
  • Sesuatu yang dilakukan tanpa berfikir melainkan sudah mendarah daging .
I : Inquiry ( Pencarian Informasi )
  • Menanyakan isu-isu secara mendalam dengan menanyakan hal-hal yang terlihat nyata .
N : New Ideas and Creativity ( Ide dan Kreatifitas baru )
  • Model ini membuat seseorang berpikir melebihi buku sumber . 
  • Kreatif berlawanan dengan kebiasaan . 
K : Knowing How You Think ( Mengetahui apa yang anda pikirkan ) 
  • Berpikir tentang bagaimana seseorang berpikir . 
  • Disarankan untuk kerja profesional yang sulit menemukan masalah dan solusinya di buku sumber .