Tuesday, September 23, 2014

Subyektivisme dan Obyektivisme ( Pt.4 )

Subyektivisme

Subyektivisme adalah beranggapan subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolok ukur segalanya tanpa mempertimbangkan apakah bersifat psikis atau fisis.

Ciri-ciri Obyektivisme :
  • Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus .
  • Pengalaman subjektif sebagai titik tolak pengetahuan dari data inderawi ( intuisi ) diri sendiri .
  • Prinsip subjektif tentang alasan cukup, karena bersifat personal . 
Tokoh Pendukung 
1. Aristoteles , Rene Descartes , Plato


  2. Kaum Solipsisme
  • Kaum Solipsisme adalah kaum yang berpandangan bahwa pengalaman seseorang adalah satu-satunya yang bisa dipercaya .
  3.  Kaum Realisisme Epistemologis
  • Kaum yang berpandangan bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan " apa yang lain " dari diri saya .
   4. Kaum Idealisme Epistemologis
  • Kaum yang berpandangan bahwa setiap tindakan berakhir di dalam suatu ide , yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni .

Pandangan menurut Rene Descartes
  • Cogito ergo sum : Saya berpikir maka saya ada . Kalimat itu adalah pengada yang berfikir .
  • Descartes adalah seseorang yang Rasionalis .
  • Berpikir menurutnya adalah bukan eksklusif pada penalaran saja , tetapi melihat, mendengar , merasa , senang atau sakit masuk dalam kegiatan berpikir .
  • Hal yang dapat kita ketahui dengan pasti adalah diri kita sendiri dan kegiatan sadar kita . 
  • Pengetahuan tentang diri sendiri merupakan pengetahuan langsung . Pengetahuan tentang ' yang bukan aku " merupakan pengetahuan tidak langsung .
  • Semua pengetahuan tentang sesuatu " yang bukan aku " diragukan kepastian kebenarannya .
  • Descartes menolak skeptisme , karena sikap dasar dari skeptisme adalah kita tidak pernah tau tentang apapun .
  • Descartes ke dalam posisi ekstrim ( Solipsisme ) . Solipsisme berasal dari kata Solus dan Ipse yang artinya " Ia sendiri pada dirinya ".
  • Orang tidak akan mengetahui secara eksplisit tentang dirinya sebagai individu selain melalui interaksi dengan individu lain .

Obyektivisme
Objektivisme adalah beranggapan pada tolok ukur suatu gagasan berada pada objeknya, sesuatu yang memiliki kadar secara realitas benar-benar ada.

Tokoh Pendukung
  1. Popper 
  2. Latatos
  3. Marx
3 Pandangan Dasar Objektivisme
  1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandangan subjektif .
  2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual .
  3. Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi .
Pelengkap:
  • Objek itu bersifat umum dalam artii bahwa objek yang sama dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas .
  • Para Filsuf Skolastik menganggap perlu untuk memperbaiki beberapa keyakinan harian kita , yaitu : meletakkan kesalah pada indera kita , padahal indera tidak pernah salah .
Syarat Mempercayai Kesaksian Inderawi
  • Obyek harus sesuai dengan jenis indera .
  • Organ indera harus normal dan sehat .
  • Objek ditangkap oleh medium , maka medium harus ada .
Obyek Khusus dan Umum
  • Obyek Khusus :  Data yang ditangkap hanya oleh satu indera . Co : warna , suara , bau .
  • Obyek Umum : Data yang ditangkap oleh lebih dari satu indera . Co : Gerakan .  

Sumber :
http://blog.uin-malang.ac.id/chairullutfi/category/filsafat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Solipsisme

5 comments: