Pengertian Aksiologi
- Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Axios yang berarti nilai dan Logos yang berarti ilmu .
- Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
- Aksiologi adalah teori tentang nilai dalam berbagai bentuk .
- Dalam kamus Bahasa Indonesia , Aksiologi adalah kajian tentang kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia tentang nilai-nilai , khususnya etika .
- Aksiologi merumuskan suatu teori yang konsisten mengenai perilaku etis.
- Aksiologi dibagi menjadi dua yaitu , etika dan estetika .
Menurut Bramel , aksiologi terbagi menjadi tiga bagian :
- Moral Conduct : Tindakan moral , bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika .
- Estetic Expression : Ekspresi keindahan , bidang ini melahirkan keindahan .
- Socio-Political Life : Kehidupan sosial politik , bidang ini melahirkan filsafat politik .
Fakta dan Nilai
- Aksiolog membedakan fakta dan nilai . Fakta adalah sesuatu yang ada secara nyata . Sementara , Nilai adalah sesuatu yang berlaku untuk mengikat kita .
Fakta
- Fakta dapat dilukiskan secara obyektif .
- Fakta ditemui dalam konteks dekskripsi .
- Fakta selalu mendahului nilai .
3 Ciri Nilai
- Nilai berkaitan dengan subjek .
- Nilai tampil dalam konteks praktis .
- Nilai menyangkut sifat yang ditambah subjek kepada objek .
Nilai dibagi menjadi empat kelompok :
- Nilai yang menyangkut kesenangan atau tidak
- Nilai Vitalitas
- Nilai Rohani
- Nilai Religius
Ciri-ciri Nilai Moral
- Berkaitan dengan tanggung jawab kita sebagai manusia .
- Berkaitan dengan hati nurani.
- Mewajibkan.
- Bersifat formal.
Teori-teori Tentang Nilai
1. Objektivisme atau Realitisme Aksiologi
- Penetapan nilai merupakan suatu yang dianggap obyektif .
- Penetapan suatu nilai memiliki arti benar atau salah .
- Tokoh Pendukung : Plato , Aristoteles , St. Thomas Aquinas , Maritain , Rotce , Alexander, dll .
Bentuk ekspresi objektivisme :
- Idealisme : Nilai adalah kualitas tertentu dari suatu objek .
- Fenomenologi : Entitas yang diintuisikan secara emosional.
- Pragmatisme Konseptual : Penetapan nilai tunduk pada pengetahuan dan validitas .
- Intuisisme : Nilai tidak dapat dijelaskan .
2. Subjektivisme Aksiologi
- Penentuan nilai mereduksi dari statemen sikap mental dari suatu objek dan pernyataan benar atau salah .
- Subjektivisme Aksiologi cenderung mengabsahkan teori Hedonism dan Naturalism .
Bentuk ekspresi subjektivisme :
- Skeptisime : Memiliki nilai bahwa seseorang menyukai sesuatu .
- Eksistensialisme : Nilai adalah kualitas empiris yang tidk bisa dijelaskan .
- Humanisme : Nilai merupakan pengalaman , bukan objek .
- Naturalisme : Setiap objek saling terkait karena kepentingan dengan objek lainnya .
3. Nominalisme atau Emotivisme Aksiologi
- Penentuan nilai adalah ekspresi emosi .
- Asal mulanya karena G.E Moore menjelaskan tentang kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan .
Bentuk ekspresi Nominalisme / Emotivisme
- Relativisme : Nilai adalah suatu ekspresi terhadap suatu fakta .
- Logika Positivism : Nilai adalah fungsi ekspresi , member cela , dan statemen yang bersifat emotif .
- Logika Empirisme : Nilai adalah fungsi persuasif .
Etika
- Etika mengkaji tentang konsep-konsep yang mendasari penilaian tentang perilaku manusia .
- Etika digunakan untuk membedakan hal , perbuatan , atau manusia lainnya .
- Etika sebagai filsafat memuat pendapat , norma , istilah moral .
- Etika digunakan sebagai aturan sopan santun dalam pergaulan .
Estetika
- Estetika mengkaji tentang prinsip yang mendasari penilaian seni .
- Estetika berkenaan dengan nilai tentang keindahan yang dialami manusia , baik di lingkungannya maupun fenomena di sekililingnya .
Sangat membantu
ReplyDeleteMakasih imma..
ReplyDeleterapi banget reree haha gua kasih nilai 84 ya :D
ReplyDeleteRapi banget ya blognyaaaa hahaha 96 :)
ReplyDelete